Kamis, 06 Oktober 2016

Inspirasi

" SUKSES tidak diukur dari posisi yang telah kita capai, akan tetapi dari kesulitan - kesulitan yang telah berhasil kita lewati ketika berusaha meraih SUKSES "
Hujan dan badai akan selalu kita temui dalam perjalanan hidup.
Namun ........
" Hujan besar itu seperti tantangan hidup. Tidak perlu berdoa memohon agar hujan berhenti, tetapi cukup berdoa dan berusaha agar payung kita bertambah kuat "
Ingat ! ......
Umur itu seperti ES BATU.
Dipakai atau tidak dipakai akan tetap mencair.
Digunakan atau tidak digunakan usia kita tetap akan berkurang dari "jatah" yang telah ditetapkan.
" Selagi masih tersisa jatah usia kita, lakukanlah KEBAIKAN sebanyak yang kita mampu lakukan "
Salam kasih, salam sayang agar tercipta kedamaian.

Kamis, 14 Juli 2016

Petuah - Petuah

Luqman Al-Hakim

Luqman Al-Hakim adalah seorang hamba Allah yang sholeh yang hidup pada zaman nabi Daud a.s. Banyak versi yang menerangkan siapakah Luqman Al-Hakim itu. Ada yang mengatakan bahwa ia budak hitam dari Habasyah ( wilayah Ethiopia ). Ada juga yang mengatakan bahwa Luqman itu adalah tukang jahit. Ada pula yang mengatakan ia penggembala kambing. Dan banyak versi lainnya, tapi yang jelas Luqman Al-Hakim adalah bukan seorang nabi, tapi ia adalah seorang yang bijak.

Menurut sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban dan Thabrani dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullah bersabda :

Ambillah hikmah dari orang-orang hitam, karena ketiga dari mereka termasuk pemuka-pemuka penghuni Syurga, yaitu : Luqman Al-Hakim, Bilal dan Najasyi( seorang raja Ethiopia ).

Bahan Renungan

Kekeliruan-Kekeliruan Persepsi yang Mengakibatkan Kelemahan Iman

Persepsi-persepsi yang tidak sesuai dengan yang dimaksud Al Qur'an ( walaupun kedengarannya benar ). Pendapat manusia hanyalah kebenaran sesaat, karena memang sifat manusia tidak mengetahui yang hakiki. Al Qur'an lah sumber kebenaran.

Telah banyak manusia yang ahli dalam masalah keduniaan, namun mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Banyak orang yang hidupnya kacau, selalu resah, mentalnya rapuh, sedangkan mereka itu adalah Sarjana, cendekiawan yang sangat ahli menggunakan akalnya dalam merengkuh dunia.
Kenapa ini terjadi ?... Sesungguhnya mereka sudah diberi akal pikiran yang cemerlang, terbukti mereka telah mampu "mengatur" dunia. Tetapi sayangnya mereka tidak pernah secara serius menggunakan akalnya yang cemerlang itu untuk mempelajari ayat-ayatNya yang berkaitan dengan masalah kehidupan abadi di akhirat, yang nanti mau tidak mau akan mereka jalani. Mengapa hati mereka seolah-olah tertutup untuk memikirkan hal yang sebenarnya paling penting ini ? Apakah ini bukti keberhasilan sumpah syetan ?. Wallahu a' lambishshawab.

Inspirasi

" SUKSES tidak diukur dari posisi yang telah kita capai, akan tetapi dari kesulitan - kesulitan yang telah berhasil kita lewati ketik...